CANDI BOROBUDUR MAGELANG JAWA TENGAH

Candi Borobudur Jawa Tengah
Candi Borobudur adalah salah satu komplek candi terbesar Budha yang ada di Indonesia yang mana terletak di kecamatan Borobudur Kab. Magelang Provinsi Jawa Tengah. Waktu tempuh dari Jogjakarta sekitar 1 jam perjalanan. Bangunan sejarah ini masih dipergunakan untuk tempat sembahyang bagi penganut agama Budha dan menjadi pusat kegiatan hingga saat ini.

Suasana pengunjung Candi Borobudur Jawa Tengah
Candi Borobudur sendiri memiliki sejarah yang sangat panjang, bahkan ini merupakan salah satu bukti bahwa kemajuan arsitektur dimasa nenek moyang bangsa kita memang luar biasa. Candi Borobudur didirikan oleh penganut agama Budha Mahayana di tahun sekitar 800-an Masehi dimasa pemerintahan wangsa Syailendra.  Dan sempat ditinggalkan serta terkubur berabad-abad lamanya hingga hanya menjadi cerita tahyul di kalangan masyarakat setempat. Kemudian dimasa penjajahan Inggris di bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles tahun 1814 ditemukan kembali. Dan terus dilakukan pemugaran secara bertahap di tahun 1825, 1834, 1842. Serta menjadi Warisan Dunia oleh UNESCO  hingga 28 Desember 2008. 

Dan saat ini menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang rekomend di Jawa Tengah, Harga tiket masuk sekitar Rp.30,000,- orang dewasa ( silahkan cek harga update tiket di internet genks ). Sementara untuk jam operasional start from 06.00-17.00 WIB. Sekitar pukul 9 pagi saya sampai di kawasan Candi Borobudur, yang sebelumnya saya bertolak dari Jogjakarta dengan mas Cepi. Ada pengalaman yang mebuat saya sedikit risih ketika berada di depan gerbang masuk, yaitu sikap penjual yang setengah rada memaksa untuk menawarkan dagangannya. Oh iya sewaktu study banding di masa sekolah dulu guru pernah menceritakan kasus penusukan yang dilakukan pedagang terhadap wisatawan yang permasalahanya sangat sepele, yaitu bertanya dan tidak membeli. Makanya saya pilih terdiam sesekali bilang tidak pak, buk dan selalu tersenyum palsu. hhahahahahha 

  Begitu kita memasuki kawasan Candi Borobudur kita di wajibkan memakai kain semacam buat sarung loh, dengan kain warna biru tua dan bermotif batik Borobudur, karena cuaca udah agak panas mas Cepi membelikan saya topi dan kaca mata hitam. hehehhe baik banget tuh orang emang. Rasanya sangat bersemangat sekali, dan pengen buru buru nyampe diatas. Dari dekat pintu masuk candi terlihat memang benar benar membuat saya kagum dengan bangunan ini. Batu dengan ukuran yang bervariasi serta di ukir sedemikian rupa, luar biasa. Lalu saya mulai melangkah manaikin anak tangga di altar pertama saya udah gila minta foto begini begitu, hahahha sepanjang dinding memutari altar pertama terdapat ukiran relief yang terus berlanjut, membentuk sebuah cerita, ukiran berbentuk manusia dengan pakaian khas, dan berbagai kegiatan. Sempat saya berangan beginikah orang terdahulu kita, dinding itu bercerita betapa glamournya nenek moyang kita.Oh iya konstruksi dari candi Borobudur ini terdiri dari 10 lantai, dan terbagi menjadi 3 bagian Khamadatu ,Ruphadatu, Arupadhatu semuanya ada maksud dan filosofinya genks.

Relief dinding lantai dasar Candi Borobudur Jawa Tengah

Oh iya ada satu hal yang semepat menarik perhatian saya terhadap relief ukiran di dinding candi yaitu saya menjumpai ukiran berbentuk pohon dan beberapa kali ada yang menggambarkan hanya pohon dengan buah kanan kiri banyak motif manusia, dan yang lain terdapat hewan, serta ada orang yang duduk di bawah pohon tersebut. Yang selanjutnya saya ingat waktu pelajaran sejarah di sd itu merupakan pohon Kalpataru. Yang konon merupakan pohon kehidupan, dan saya teringat pula penghargaan negara terhadap seseorang yang berdedikasi tinggi terhadap lingkungan hidup adalah penghargaan Kalpataru. 

Lumayan lelah naik ke atas lantai, dan berfoto foto selalu, kami selanjutnya beristirhat sebentar guna memulihkan tenaga sebelum berlanjut ke atas llagi, karena penasaran juga rasanya kalau tidak sampai ke atas. Di sela waktu istirahat saya melihat sekitar dari sana terlihat jauh di ujung hutan dan gunung, serta di bawah terlihat semakin ramainya pengunjung yang mulai memadati lokasi. Kemudian kami melanjutkan untuk menaiki lantai selanjutnya.

Hingga berlanjut ke lantai lima dinding altar sudah tidak ada ukuran relief lagi seperti altar sebelumny.Berdasarkan pengelompokannya adalah Aruphadatu tingkatan teratas dari tiga tingkat yang artinya tidak berbentuk atau berwujud. Dari pelataran lingkaran pertama terdapat 32 stupa kecil bersusun 3 barisan yang mengelilingi stupa besar sebagai induk. Dan di lantai atasnya berbentuk lingkaran juga dengan jumlah stupa 24 dan selanjutnya 16 stupa. Dan distupa paling bawah berbentuk seperti sangkar dengan bentuk belah ketupat lebih besar di bandingkan dengan lantai diatasnya. Didalam stupa sendiri terdapat patung Budha. Jika kita memperhatikan secara seksama ada beberapa posisi tangan patung budha lo, mungkin hal tersebut juga menisyaratkan akan syimbol dan maksud tertentu.

Stupa Candi Borobudur Jawa Tengah

Patung Budha Candi Borobudur Jawa Tengah

In Action Candi Borobudur Jawa Tengah

Disini ada mitos yang konon katanya bisa menyentuh patung budha dalam setupa keinginan kita bisa terwujud, hehehe itu mitos yah percaya engga percaya yah balik lagi ke kita masing-masing. Selnjutnya saya benar-benar berada dipuncak candi dan melihat didepan mata stupa raksasa yang merupakan induk dari stupa. Berdasarkan informasi stupa induk didalamnya kosong ini menggambarkan sebagai kekosongan yang mana bermaksud sebagai pelambangan jiwa manusia yang tidak memiliki hasrat, keinginan lagi serta bebas dari segala bentuk lingkaran samsara, yang bisa diartikan pula sebagai kebijaksanaan tertinggi.



In Action Candi Borobudur Jawa Tengah
                                                                                                                                                                                         
In action Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah

Dan dari puncak pemandangan jauh lebih indah, terlihat pula jelas sisi barat laut gunung  Gunung Sundoro-Sumbing sementara di sisi timur laut terdapat  Merbabu-Merapi. Dan hamparan hutan yang luas. Perasaan letih kami terpuaskan dengan harga sejenak merasakan aura masa lampau yang sungguh aggung yang masih dapat kita nikmati hingga saat ini. Sesekali saya berkhayal akan bagaimana mereka hidup di masa Candi Borobudur berjaya, dan apa yang mereka lakukan ahhahaha that is just my imagination. Tak lama-lama saya bertender di puncak berhubung matahari semakin terik kami memutuskan segera turun kebawaah, suasana turun kebawah cukup ramai sekali, jadi sesekali kami harus bergantian lewat, nampak pula beberapa touris luar negeri yang juga antusias mengunjungi situs Candi Borobudur, bahkan saya sempat meminta foto bersama dengan touris dari Norwegia.

Mekanten pengalaman kula ingkang kunjung dhateng Candi Borobudur sampe ketemu malih lanjut melampah-melampah muteri Jawa Tengah, Matur sembah nuwun poro sederek sedoyo,

.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Komentar