RS Pupuk Kaltim |
Penantian di ruang operasi tak perlu lama, setelah saya di bawa ke lorong ruangan rumah sakit, dan memasuki ruangan operasi, ada sekitar 5 orang dengan pakaian khas pelaksana eksekusi operasi, dan saya di posisikan di tengah ruangan dan terlihat lampu snter dengan ukuran yang sanagt besar di atas saya.
Saya juga melihat samping kiri saya peralatan yang sanagt rumit dan monitor petunjuk yang besar, dan slang serta banyak lainya peralatan kedokteran yang engga saya ngerti, lalu salah satu perawat memasangkan tempelan ke dada saya, dan menjepit jari saya dengan sesuatu, tidak terasa sakit. Disitu saya melihat layar monitor, terlihat diagram naik turun seperti di pilem sinetron.
Kemudian dokter Farhan selaku dokter anastesi mendekat, dan berkata " siap yah mas, berdoa yah," tak lama juga dokter Dindin selaku dokter spesialis THT baru memasuki ruangan juga. Setelah semua siap dokter farhan mengijeksikan cairan ke dalam tubuh saya melalui slang ditangan kiri saya, saya melihat jam 14.29 dan setelah itu saya tidak ingat apa apa lagi. Oh iya anestesi yang digunakan adalah anestesi total, jadi saya dibuat benar-benar tidak sadar. Hingga tiba-tiba saya terbangun setengah sadar namun saya merasa sangat mengigil kedinginan,dan tenggorokan rasanya susah untuk bicara, terasa sakitdan panas seperti dibakar.
Praoperasi RS PUPUK KALTIM Bontang |
Saya melihat fiki dan kakak, mereka tersenyum lebar seolah lega semuanya berjalan lancar. Setelah itu saya tak sadar lagi, hingga pukul 18.15 saya terbangun kembali dengan sensasi yang tak biasa. Ternyata saya sudah berada di ruangan perwatan dan disana tiba-tiba anak-anak udah pada berkumpul. mereka semua tersenyum dan bersorak "hayooooo".
Dan stelah 30 menit terdiam mencoba berbicara namun tak biasa berbicara, tiba-tiba suster malah memberikan saya segelas air es, kemudian es cream. hahhahha awalnya saya berfikir ini konyoll... tapi memang itu lah saran dokter. begitu saya makan memang sensasinya dingin.
Dan saya bersyukur operasi yang saya laksanakan berjalan lancar.
Amin
Komentar
Posting Komentar