Danau Labuhan Cermin |
Keberuntungan saya di minggu akhir penghujung tahun 2015, adalah diberikan kesempatan mandat untuk ikut bergabung tim dinas tugas inventarisasi dimana ada 3 anggota termasuk Bos, ke seluruh misip unit Sangatta. Yup perjalanan dimulai dari kota Bontang-Sangatta dengan rute awal Sangkulirang,Pengadan,Karangan Dalam, Spaso lalu Muara Wahau. Nah diperjalanan Bos saya menanyakan adakah diantara kalian yang sudah pernah mengunjungi Labuhan Cermin. Dan memang benar diantara kami semua memang belom pernah ada yang kesana, namun kami sangat mendabakanya, haaahaha singkat cerita sepanjang perjalanan yang awalnya guyonan berubah menjadi tekad semangat untuk mempercepat menyelesaikan misi kantor dan selanjutnya cus ke Labuhan Cermin di Kab.Berau. "Berasa kaya berakit ke hulu untuk mendapatkan pucuk dicinta manispun tiba dapat enak pula haahahahahhahaha,,,,!!!!!".
Labuhan Cermin terletak di Desa Labuhan Kecamatan Biduk-Biduk Kab.Berau Provinsi Kalimantan Timur, perjalanan bisa ditempuh sekitar 6-7 jam dari Tanjung Redep,Berau. Namun Kali ini rombongan kami menempuh darat dari Bontang yah lumayan lah lebih capeknya. Durasi perjalanan berangkat pagi dari Kota Bontang 7 jam sampai di Sangkulirang dan memutuskan bermalam disana sebelom melanjutkan perjalanan. Keesokan harinya stelah beres pekerjaan kami melanjutkan misi ke Desa Pengadan dengan waktu tempu sekitar 5 jam melewati belantara luasnya hutan sawit. Sesampainya di Pengadan kami melnjutkan perjalanan ke Karangan Dalam dengan waktu tempuh 2-3 jam. dan di hari ke-II perjalanan memutuskan Istirahat.
Dihari ke-III perjalan kami memutuskan untuk benar pergi ke Labuhan Cermin, via Batu Lepoq Karangan Dalam, menurut informasi waktu tempuh hanya 4 jam, Namun apa yang dinamakan unpredictiv able itu memang benar adanya. sempat kami tersesat, dan nemuin jempatan putus yang engga bisa di lewatin, dengan kondisi jalanan yang tidak bersahabat. Yang konon katanya bisa ditempuh 4 jam gagal, sepanjang perjalanan menuju Biduk-Biduk kami melewati hutan dengan kondisi tanah, hingga sampai akhirnya memasuki kawasan hutan sawit yang udah kaya labirin. Dan telat menyadari kalo kami ternyata membawa GPS haaaa haaa haa , dari situ mulai menemukan titik cerah.
Welcome to biduk-biduk |
Sekitar pukul 02.15 WITA setelah kami tempuh 6 jam perjalanan yang terkadang menyesatkan, akhirnya kami sampai juga di Biduk-biduk, dari sebrang jalan terlihat portal selamat datang yang seketika membuat perasaan kami merasa lega. dan lambaian pohon kelapa menjulang tinggi dari sisi kanan dan kiri jalan dengan langit biru berawan putih. Memang amazing banget, dan kamipun bergegas segera untuk mencari lokasi Danau Labuhan Cermin dengan semangat, sempat menanyakan ke beberapa penduduk sekitar dan tak lama kami menemukan lokasi tersebut. Oh iya sepanjang perjalanan di kampung ada hal unik disana terlihat tanda peringatan tanda sapi yang menandakan untuk lebih hati" dan menjaga kecepatan berkendara. Memang benar sepanjang perjalanan kami menemukan banyak sapi berkeliaran bebas di jalan. bahkan beberapa dan yang bandel sengaja tidur ditengah jalan, bahkan saat diklakson puntak beranjak untuk pergi, bandel pokoknya tuh sapi, back to main tpoic. Akses menuju Labuhan Cermin kita musti ke dermaga kapal terlebih dahulu, dikarenakan letak dari labuhan Cermin ini tersembunyi di balik hutan bakau yang sangat lebat. Dan kami harus menyewa kapal buat menyebrang ke Danau Labuhan Cermin tersebut.
Pelabuhan Labuhan Cermin |
Kondisi sore itu sangat sepi, hanya terlihat beberapa penduduk dan terlihat aktifitas para nelayan dengan ikannya, dan beberapa anak kecil yang bermain di dermaga kayu pinggir laut. Sampai kami lupa kalo dari siang belom makan, dan kebetulan warung makan pun tidak tersedia waktu itu, hanya ada menu mie goreng dan mie lainya, hahahhaha. Informasi dari penduduk sekitar emang lagi sepinya, rame kalo pas weekend or libur panjang. Cukup istirahat kami melanjutkan perjalanan untuk menuju destinasi impian, Danau Labuhan Cermin yang di nantikan. Kami bergegas ke kapal ditemani dengan joki kapal seorangan, kami pun berangkat. Oh iya disana ada beberapa penduduk yang mau menyewakan kapal mereka buat ke danau, ada juga paketan wisata di pelabuhan, untuk peralatan seperti kacamata renang dan pin, serta jaket pelampung sudah disediakan. Untuk sewa kapal sekitar 500rb bisa muat sekitar 20 orang. Dan sewa peralatan pin sekitar 25rb. Oh iya jangan samapai hilang yah, pastinya ganti lebih mahal kan.
Akhirnya bising perahu mulai terdengar kencaang dan angin menerpa wajah, dan bau laut yang sangat khas, pemandangan biru hijau air laut, serta hijaunya pohon bakau menambah susasana yang eksotik. Terlihat wajah serius dari bapak joki kapal, dan wajah wajah kagum serta senyum dari kami, menikmati suasana sore itu.
Bukti akan saya pernah disana ;) |
Sekitar 20 menit penyebrangan dan melewati bawah jembatan besi berlanjut menuju area bakau menjauhkan dari laut yang terlihat dibelakang, jalur semakin menyempit diapit 2 sisi bakau yang semakin lebat, terlihat pula beberapa monyet yang riuh seolah bersorak menyambut kedatangan kami, dan akhirnya didepan nampak Danau yang luas di balik bakau yang menyembunyikannya, seketika itu juga kami semua benggong melihat danau tersebut. Perasaan saya pertama melihat danau sebegitu beningya sangat takjub dan heran. Bagaimana bisa??? benar-benar terlihat bukan air, saking beningya kaya perahu yang jlan diatas kaca, Subhanallah, yahh inilah salah satu bukti akan kekuasaan sang Maha Kuasa. dijamin mata akan dimanjakan oleh pemandangan danau yang luar biasa.
Kami pun diajak mengelilingi danau terlebih dahulu dan akhirnya bersandar, memang benar di lokasi Danau Labuhan Cermin seolah menjadi danau Privasi kami waktu itu, berhubung memang tidak ada lagi wisatawan lainya.
Danau Labuhan Cermin |
Aksi bugil sebelom nyemplung |
Kami pun bernafsu untuk segera nyemplung ke Danau, namun begitu prahu kami sandar dan kami bersiap diri untuk melepas pakaian, tiba-tiba langit berubah menjadi sedikit gelap dan mendung mulai berkumpul. dengan lokasi danau yang ditengah hutan dan sepi, perasaan berubah sedikit takut, seolah aura mistis datang menyambut kami juga, belom lagi terlihat pohon mati di dasar danau, haaaa menambah rasa horor saya. Tapi akhirnya kami tetap nyemplung juga, benar saja sekian lama menempuh perjalanan seketika langsung enteng kena segernya air danau, saat saya memakai kaca mata renang, lalu menyelam wooohhhhh terlihat luar biasa batang kayu yang ada di dasar danau. terlihat menakjubkan bin horor, takut kalo ada makhluk tiba tiba dibawah nonggol hahahhahahhahah, itu parno saya ajah.
Labuhan Cermin |
Oh iya danau Labuhan Cermin ini airnya tawar lo, awalnya sempat heran ko bisa, danau yang masih terhubung dengan laut rasanya tawar. nah ini lah menjadi salah satu keajaiban dan bukti atas kekuasaan sang Pencipta, yang menurut cerita bapak joki kapal didasar danau adalah air laut yang asin dan permukaan tawar. dan mereka tidak bercampur. Ajaibkan,,,, Oh iya air tawar ini berasal dari beberapa sumber mata air disekitar danau gaes, oh iya diujung danau juga terdapat bangunan kayu dimana didalamnya adalah pompa air yang menjadi pokok sumber mata air tawar buat penduduk desa sekitar.
30 menit saya berenang udah nyelem, nyantai di atas ban dan sebagainya, dan akhirnya saya nyerah karena badan udah mengigil karena dingin. Dan kami pun akhirnya memutuskan untuk segera bergegas balik ke pelabuhan.
Labuhan cermin |
Komentar
Posting Komentar