EH JAKARTA OH JAKARTA IBU KOTA NEGARA KITA..

Monumen Nasional Jakarta

Uuuyyyyyuu Jakarta asoyyyy,,,,, hhhaha begitu riangnya saya pada kesempatan kala itu diajakin ke Jakarta, Ibu Kota Negara dengan segala hiruk pikuknya. Saking riuhnya media televisi nasional tak bisa lepas dati pemberitaan mengenai berbagai kegiatan di sana. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya ke Jakarta karena beberapa tahun yang lalu ( lama sekali pokonya ) saya sudah pernah mengunjunginya, namun bukan untuk bermain tentunya. Dan kali itu beruntungnya saya.

Selepas mendarat di bandara Soekarno-Hatta tak menunggu lama kami dijemput menuju tempat singgah disana, seingat saya berada di komplek Mangga Dua Square. Karena urusan bisnis bos saya apa yang saya angan untuk segera istirahat di hotel sirna hhahaaaa. Ternyata bos saya dijadwalkan untuk langsung bertemu dengan lawan bisnisnya. And saya harus menunggu jutek ketek dah, hingga saat itupun tiba waktunya beristirahat dihotel sejenak. Nyatanya karena kesenegan berada di Jakarta eh, engga bisa istirahat, yahh ngebet jalan.

Lupi Margareta Alays Monas

Hal pertama yang ingin saya kunjungin adalah Monas, saya lupa jalur dari Mangga Dua Square ke Monasnya pokoknya depan ada halte Busway, cukup membayar tak lebih dari 10rb dan bonus tour keliling Jakarta. Jakarta memang luar biasa dengan segala kemewahanya menjadikan kota terpadat menjadi salah satu daya tarik tersendiri, entah itu dari segala aspek mana dan itulah kenyatanya.Bahkan sempat dibeberapa pemberhentian saya mencoba untuk menghafalkannya nama halte dan sebaginya namun ingatan itu sirna sendirinya hahahhaha. Sesekali halte sesak penuh dengan penumpang, bahkan di halte selanjutnya sampe engga bisa naikan penumang karena saking sesaknya. Serta dimana bahasa LUE dan GUE udah seperti film FTV riuh di telinga. Busway Transjakarta emang menjadi transportasi primadona bagi masyarakat Jakarta. Dan hingga saatnya saya tidak bisa mendekat lebih dekat lagi ke area monas. Memaksa saya untuk berhenti dihalte dan melanjutkan berjalan kaki sesaat. seingat saya kala itu setelah melewati beberapa kantor kedutaan besar negara asing kemudian saya melewati stasiun gambir berjalan memutar menuju gerbang masuk Monas. Cuaca jangan ditanya panasnya kaya apa. hahha tapi saya benar berhasrat untuk bertemu Monas. saking senengnya yah begitu liat monas langsung deh kena penyakit kumat, foto-foto. hahhahaha.

Delman dengan Hiasan khas Suku Betawi

Jakarta

Dan sayang beribu sayang keinginan saya untuk masuk ke atas dan menikamati pemandangan Jakarta dari puncak Monas tak terlaksanakan. Dan sedikit kecewa saya pasrah pulang kembali ke hotel di kawasan Mangga Dua Square, oh iya saya berencana untuk datang lagi kemonas ke esok harinya.

Hingga keesokan harinya yang dinanti juga naas bangun kesiangan dan kami harus bergegas makan pagi kemudian berlanjut menemui rekan Jakarta sebelom ke Monas. Dan akhirnya sesaimpainya diasana dengan semangat membara.

Melaju kencang melewati lorong bawah tanah sesampainya di kawasan monas. harapan sirna. karena keterbatasan jumlah pengunjung dan pemberlakuan jam kunjung puncak Monas. Tak mau kecewa parah, saya diajak bos menuju pelataran bawah, dari sana sangat menyenangkan angin sepoi dan ramai. Karena belom puas di Jakarta saya memutuskan untuk mengunjungi Dufan untuk mengobati rasa kecewa saya. Saya akan menantang bos untuk naik Hysteria, rollercoaster dan sebaginya hingga dia ngompol tentunya hahahhaha.

Beres Dufan dan bermain tegang, malamnya kami mengunjungi Kawasan Kota Tua disana banyak dijumpai bangunan sejarah dimasa lampau, dimana Jakarta dulu bernama Sunda Kelapa. Tidak sampai larut malam kami disana mengingat sangat lelah, dan keesoknya hari musti kembali ke Balikpapan jadi kami memutuskan pulang by Taxi dan beristirahat. Oh iya ini beberapa momment yang saya abadikan, yah tentunya foto saya.. hahahahahhahahah